Pernahkah engkau melihat pekerjaan seorang manager? Duduk di belakang meja menghadap laptop/notebook, menganalisa data, jika ada yang kurang beres hanya menyuruh teamnya untuk mengecek hal itu. Jika ada yang diperlukan tinggal panggil adminnya untuk menyediakan datanya. Fasilitasnya lengkap dengan internet 24 jam, telepon, HP atau BlackBerry dan disediakan mobil plus uang BBM dari perusahaan. Inilah seorang manager. Pekerjaannya ringan dengan gaji tinggi. Di akhir tahun selalu ada bonus tahunan dan di setiap bulan selalu ada insentif bulanan. Wow betapa senangnya. Demikian pula pekerjaan seorang supervisor atau teamleader, duduk manis dan tinggal menunggu laporan harian, mingguan, dan seterusnya dari bawahannya mereka masing-masing.
Tahukah engkau kenapa demikian? karena mereka semua ini, orang-orang pintar ini memiliki ilmu, analisa, dan daya estimasi yang tinggi yang dengannya ia dibanggakan sehingga perusahaan berani menggaji tinggi untuknya. Ia bekerja dengan ilmunya.
Sekarang, pernahkahkah engkau melihat pekerjaan seorang buruh pabrik? kerja banting tulang memeras keringat, pergi pagi pulang malam mengejar target yang sudah ditetapkan untuknya, sibuk mondar mandir, cape, letih, dan terpaksa lembur (bila perlu). Semua dilakukan walau hanya untuk sesuap nasi, dan mencukupi keluarga (bila cukup). Jangan harap ada fasilitas, bisa kerja aja sudah bersyukur. Gaji mereka kecil, itulah sebabnya mereka terkadang masih mencari obyekan di luar dan kalau ada lemburan mereka seneng banget. Makanya mereka jarang di rumah karena kebanyakan kerja diluar dan cari obyekan. Demikian pula kuli, karyawan biasa, dan selainnya. Mereka cape karena disuruh-suruh atasan. Walaupun mereka cape kerja tapi tetap saja gajinya kecil dan masih jauh dari cukup.
Tahukah engkau kenapa demikian? karena mereka semua lebih mengandalkan fisik dalam bekerja, mengandalkan otot dalam rutinitas hariannya. Yang mereka banggakan di hadapan atasanya adalah rajin bekerja dan tidak mengeluh ndak peduli bener atau salah yang penting kelihatan rajin dan semangat. Itulah mereka, para kuli, buruh dan karyawan biasa,
Apa pendapatmu kawan, jika seorang karyawan di sebuah perusahaan tidak menjalankan SOP (Standart Operation Prosedure) perusahaan? Alih-alih mendapatkan gaji tinggi, justru dia dipecat atau disuruh mengundurkan diri karena menyelisihi aturan perusaaan. Ini kehidupan duniawi. Apalagi dalam hal agama Islam, Allah Azza wajalla ndak akan memberikan pahala justru akan beri dia dosa akibat penyimpangan dia dalam agama.
Hal ini tidak kami maksudkan untuk menjunjung tinggi para bos eksekutif ataupun merendahkan para buruh, kuli dan selainnya, bukan. Karena semuanya sama derajatnya di sisi Allah Subhanahu wata'ala, dan yang paling tinggi derajatnya adalah yang paling bertakwa. Tapi ini hanya sekedar perumpamaan saja. Mohon maaf semoga bisa dimaklumi. Wassalam…….
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar